Tuesday, November 24, 2020

PUBLIKASI ILMIAH TIDAK HANYA PTK ; Makalah juga.

Publikasi Ilmiah tidak hanya PTK yang diakui angka kreditnya, dalam tulisan ini ijinkan saya berbagi tentang “makalah” yang diakui angka kreditnya. Mari kita lihat dahulu dasarnya.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan salah satu dari unsur yang diperlukan untuk memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan fungsional guru. Pasal 11 Permennegpan dan RB Nomor 16 tahun 2009. Ada 3 sub unsur kegiatannya seperti tabel dibawah ini.

Melaksanakan Publikasi Ilmiah

 

 

 

 

 

 

 

2.1

Presentasi pada forum ilmiah

 

a.

Menjadi pemrasaran/narasumber pada seminar atau lokakarya ilmiah

 

b.

Menjadi pemrasaran/narasumber pada kolokium atau diskusi ilmiah

2.2

Melaksanakan publikasi Ilmiah  hasil penelitian atau gagasan ilmu pada bidang pendidikan formal.

 

a.

Membuat karya tulis berupa  laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/ dipublikasikan dalam bentuk buku ber ISBN dan diedarkan secara nasional atau telah lulus dari penilaian BSNP.

 

b.

Membuat karya tulis berupa  laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi.

 

c.

Membuat karya tulis berupa  laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi.

 

d.

Membuat karya tulis berupa  laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah ilmiah tingkat kabupaten/ kota.

 

e.

Membuat karya tulis berupa  laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diseminarkan di sekolahnya, disimpan di perpustakaan.



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

f.

Membuat makalah  berupa  tinjauan  ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya, tidak diterbitkan,  disimpan di perpustakaan.

 

g. 

Membuat Tulisan Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya.

 

 

1)

Membuat Artikel Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dimuat di media masa tingkat nasional

 

 

2)

Membuat Artikel Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dimuat di media masa tingkat provinsi (koran daerah).

 

h. 

Membuat  Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya.

 

 

1)

Membuat  Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat nasional yang terakreditasi

 

 

2)

Membuat  Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat nasional yang tidak  terakreditasi/tingkat provinsi.

 

 

3)

Membuat Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat lokal (kabupaten/kota/ sekolah/madrasah dstnya).

2.3

Melaksanakan publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman Guru:

 

a.

Membuat buku pelajaran per tingkat/buku pendidikan per judul:

 

 

1)

Buku  pelajaran yang lolos penilaian oleh BSNP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2)

Buku  pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan ber ISBN

 

 

3)

Buku pelajaran dicetak oleh penerbit  tetapi belum ber-ISBN.

 

b.

Membuat modul/diktat  pembelajaran per semester:

 

 

1)

Digunakan di tingkat  Provinsi dengan pengesahan dari Dinas Pendidikan Provinsi.

 

 

2)

Digunakan di tingkat  kota/kabupaten dengan pengesahan dari Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten.

 

 

3)

Digunakan di tingkat sekolah/madrasah setempat

 

c.

Membuat buku dalam bidang pendidikan:

 

 

1)

Buku dalam bidang pendidikan  dicetak oleh penerbit  dan ber-ISBN.

 

 

2)

Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit  tetapi  belum ber-ISBN.

 

d.

Membuat karya hasil terjemahan yang dinyatakan oleh kepala sekolah/madrasah tiap karya.

 

e.

Membuat buku pedoman guru


Mari kita lihat sub-unsur 2 point f yaitu Membuat makalah  berupa  tinjauan  ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya, tidak diterbitkan,  disimpan di perpustakaan. Supaya Makalah tinjauan ilmiah diakui angka kreditnya sebanyak 2, ini hal-hal penting yang harus diperhatikan.

  1. Makalah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya

  2. disimpan di perpustakaan sekolah (Pengesahan dari Kepala Perpustakaan Sekolah)

  3. mengikuti kerangka sesuai dengan Buku 4 PEDOMAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DAN ANGKA KREDITNYA

Kerangka Isi Makalah Berupa Tinjauan Ilmiah di Bidang Pendidikan Formal 


1)  Bagian Awal

Terdiri  dari  halaman  judul;  lembaran  persetujuan;  kata pengantar; daftar isi, daftar label, daftar gambar, dan Lampiran; serta abstraksi atau ringkasan.

2)  Bagian Isi

Umumnya terdiri dari beberapa bab, yakni:

  1. Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan       Masalah, Tujuan, dan Manfaat.

  2. Bab Kajian/Tinjauan Pustaka.

  3. Bab Pembahasan Masalah yang didukung data berasal dari satuan pendidikannya.

Yang harus disajikan pada bab ini adalah kejelasan ide atau gagasan asli penulis yang terkait dengan upaya pemecahan masalah di satuan pendidikannya (di sekolahnya).

3)  Bab Kesimpulan.

4)  Bagian Penunjang:

Memuat daftar pustaka dan Lampiran data yang digunakan dalam melakukan tinjauan atau gagasan ilmiah.


Demikianlah, semoga bermanfaat.

Sumber: Buku 4 tentang PEDOMAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DAN ANGKA KREDITNYA (KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2019)














 

Friday, November 20, 2020

Di Masa Pandemi; Dengan Schoology Kreasi Guru Tak Berhenti

 

Di Masa Pandemi; Dengan Schoology Kreasi Guru Tak Berhenti

Ida Bagus Pawanasuta

SMA Negeri 2 Semarapura

 

PENDAHULUAN

    Proses pembelajaran seharusnya dilakukan dengan menyenangkan dan memungkinkan interaksi terjadi antara guru dan siswa. Namun pandemi covid-19 menghalangi terjadinya proses interaksi ini. 


    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat tanggap dalam menghadapi situasi ini dengan menerbitkan Kepmendikbud nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Dalam kondisi seperti ini, sekolah dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.


    Mengelola pembelajaran selama masa pandemi untuk menghindari meluasnya penyebaran virus corona, pembelajaran dalam jaringan menjadi salah satu pilihan. Pembelajaran dalam jaringan bisa dilakukan dengan memanfaatkan Learning Management System (LMS).


    Ada beberapa learning management system yang berkembang saat ini, diantaranya Moodle, Docebo,ATutor, Chamilo, OLAT (Arifudin,2016).  Selain itu ada juga LMS yang sudah dikenal oleh kalangan guru seperti Quipper School, Edmodo dan Schoology. Penulis memilih Schoology sebagai alternatif pembelajaran dalam jaringan di masa pandemi.

PEMBAHASAN

    Schoology adalah platform pembelajaran online gratis berbasis cloud, sistem manajemen pembelajaran jejaring social (Sanchez,2018). Schoology memberikan akses kepada guru dan siswa untuk berinteraksi dan bisa diakses kapanpun dan dimanapun serta memberikan akses juga kepada orang tua untuk memantau perkembangan belajar putra-purtinya.

    Untuk menggunakan Schoology dalam pembelajaran. Pertama guru harus mendaftarkan diri (sign up) sebagai instructor dengan email aktif di halaman www.schoology.com.  Setelah itu dilanjutkan masuk (log in) ke akun schoology yang sudah didaftarkan sebelumnya. Langkah berikutnya membuat kelas dengan mengklik course lalu pilih my course dan create course. Setelah membuat kelas, menambah materi dengan mengklik tab menu add materials. Ini adalah menu utama untuk mengelola kelas dan materi pembelejaran. Disamping itu, terdapat beberapa menu penting seperti; add folder, add assignments, add test/quizz, add discussion, add page, add media album, import from resources, dan find resources. Langkah-langkah membuat akun ditampilkan dalam video berikut atau di link https://www.youtube.com/watch?v=_rxPtiRTEMI   




     Setelah semua materi dipublikasikan, langkah selanjutnya adalah membagikan kode akses kelas kepada siswa. Siswa pertama kali harus sign up sebagai student untuk mendaftarkan diri di halaman schoology dengan menggunakan email yang aktif. Setelah itu siswa sudah bisa berinteraksi dalam jaringan apakah membaca materi, mengerjakan tugas atau quizz, dan yang lainnya.

    Dengan memanfaatkan Schoology berbasis web dan aplikasi, guru dapat menanggulangi kesenjangan pembelajaran di masa pandemi covid-19. Pelayanan pendidikan juga tetap bisa diberikan kepada siswa tentunya dengan basis jaringan internet.

    Ada beberapa hal baik pemanfaatan schoology dalam pembelajaran sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemi. Pertama adalah Keep Connected. Guru dan siswa bahkan dengan orang tua tetap bisa terhubung. Kedua adalah Limitless Learning Time. Siswa bisa belajar mandiri melalui perangkat handphone kapanpun dan dimanapun. Ketiga adalah Free. Selain berbasis web, schoology juga bisa diunduh dalam bentuk aplikasi secara gratis.  

    Untuk mengetahui tingkat keberterimaan dan motivasi siswa belajar dalam jaringan dengan schoology, penulis melakukan survey dengan memanfaatkan google form. Ada 4 pertanyaan survey antara lain 1) Apakah anda senang belajar dengan media Schoology?; 2) Apakah anda semangat belajar dengan media Schoology?; 3) Apakah anda mengakses Schoology di luar pembelajaran?; dan 4) Apakah anda ingin belajar dengan media Schoology lagi?

    Hasil survey tentang senang tidaknya siswa belajar dengan media schoology menunjukkan bahwa dari 180 responden 0% tidak senang, 7% cukup senang, 51% senang, dan 42% sangat senang. Aspek semangat tidaknya siswa menunjukkan sebanyak 0% tidak semangat, 11% cukup semangat, 64% semangat, 24% sangat semangat. Dari aspek sering tidaknya siswa mengakses schoology di luar jadwal pembelajaran menunjukkan 5% tidak pernah, 38% cukup sering, 41% sering, dan 17% sangat sering. Sedangkan dari aspek keinginan siswa belajar lagi dengan media schoology menunjukkan sebanyak 0% tidak ingin, 7% cukup ingin, 64% ingin, dan 28% sangat ingin. Seperti ditampilkan dalam grafik berikut.



SIMPULAN

    Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa schoology merupakan salah satu media pembelajaran berbasis web dan aplikasi sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi. Fitur-fiturnya sangat memungkinkan guru dan siswa saling terhubung dan belajar mengajar tanpa dibatasi waktu dan tempat.


    Tingkat keberterimaan schoology oleh siswa juga tinggi baik dari sisi senang belajar, semangat dan motivasi untuk ingin belajar lagi dengan Schoology. Jadi dengan Schoology, guru bisa berkreativitas dan mededikasikan pelayanan pembelajaran di masa pandemi covid-19. Di masa pandemi, pembelajaran tidak boleh berhenti.

 

 Daftar Pustaka.

Arifudin, Ahmad. 2016. Apa itu Learning Management System (LMS)? https://achmadarifudinsite.wordpress.com/2016/02/03/apa-itu-learning-management-system-lms/. Diakses pada 5 Maret 2019.

Sanchez Garcia, L.F. dkk. 2018. Schoology As An Alternative To Traditional Teaching Tools For University Students. Spain: University of Alicante.


Hasil Check plagiasi: https://smallseotools.com/view-report/9c343832153c59e80aa5221edad6277e